Krisis Air melanda Taiwan

  

       Tanpa terasa sudah dua tahun saya tinggal di Taiwan tepatnya salah satu kota terbesar setelah Taipei yaitu Kaohsiung. Dalam periode tersebut banyak hal yang terjadi dan dapat di bandingkan dengan negeriku tercinta yaitu Indonesia. Banyak hal yang aku dapati selama dua tahun ini ada hal yang mungkin juga dapat menjadikan acuan atau perbandingan yang mencolok dengan negeriku tercinta, ternyata Allah menganugrahkan Indonesia itu dengan kekayaan alam yang melimpah. 

          Kembali ke Taiwan yang sekarang ini sedang dilanda suatu krisis yaitu sedikitnya curah hujan dalam 2 tahun saya tinggal disini maka pemerintah Taiwan dengan sigapnya mulai berfikir untuk mengurangi jatah pasukan air ke pemukiman yaitu dengan menghentikan distribusi air tersebut. Nah disini yang membuat saya mulai membandingkan dengan pemerintah negeri tercinta. Pemerintahan di tempat saya tinggal sekarang ini telah memberikan pengumuman jauh hari bahwa pendistribusian air akan dihentikan dalam 2 hari ke depan yaitu dimulai pada hari Selasa dan Rabu pada tanggal 5 dan 6 Mei 2015, maka untuk itu mereka berharap agar masyarakat bersiap dengan menampung air untuk kebutuhan selama dua hari tersebut, dan itu akan dilihat dalam dua hari ke depan apa yang akan terjadi.

            Bagi saya mungkin untuk hal yang paling krusial adalah  BAK dan BAB, ini yang menjadi kendala bahwa orang Indonesia, sebab dalam hal buang hajat itu sangatlah penting. Maka dari ini saya saat ini menyiapkan tempat penampungan air dengan membeli ember yang dapat  menampung air dalam jumlah tertentu, dalam hal ini daya tampung embernya yaitu 46 L dan berharap itu cukup untuk 2 hari untuk mengatasi hal BAK dan BAB. Untuk hal lain alhamdulillah seperti berwudhu Allah telah memberikan kelonggaran yaitu dapat bertayamum atau dengan memaksimalkan penggunaan air.

            Saya berdoa supaya saya serta masyarakat disini dapat menghadapi krisis ini dan berdoa semoga Allah memberikan hujan pada kota ini. Amin.